Saturday, 07 April 2012
1.
Petunjuk Proksemik
Proksemik
adalah studi tentang penggunaan jarak dalam menyampaikan pesan; istilah ini
dilahirkan oleh antroplog intercultural Eward T. Hall. Hall membagi jarak
kedalam empat corak; jarak public, jarak sosial, jarak personal, dan jarak
akrab. Jarak yang dibuat individu dalam hubungannya dengan orang lain menunjukkan tingkat keakraban
di antara mereka.
Kita sering menyimpulkan keakraban seorang dengan orang lain dari jarak mereka, seperti yang
kita amati. Kita menangapi sifat orang lain dari cara
orang itu membuat jarak dengan kita. Dan
caranya orang mengatur ruang
mempengaruhi persepsi kita tentang orang itu.
2.
Petunjuk Kinesik (Kinesic Cues)
Petunjuk
kinesik adalah persepsi yang didasarkan kepada gerakan orang
lain yang ditunjukkan kepada kita. Beberapa penelitian membuktikan bahwa
persepsi yang cermat tentang sifat-sifat dari pengamatan petunjuk kinesik.
Begitu pentingnya petunjuk kinesik, sehingga apabila petunjuk-petunjuk
lain (seperti ucapan) bertentangan
dengan petunjuk kinesik, orang mempercayai yang terakhir. Mengapa? Karena petunjuk kinesik
adalah yang paling sukar untuk dikendalikan secara sadar oleh orang yang menjadi stimuli (selanjutnya
disebut persona stimuli-orang yang dipersepsi;lawan dari persona penanggap).
a. Pesan fasial
Pesan ini menggunakan air muka untuk
menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat
menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna : kebahagiaan, rasa
terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat,
ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan penelitian tentang wajah
sebagai berikut:
·
Wajah mengkomunikasikan penilaian
tentang ekspresi senang dan tak senang, yang menunjukkan komunikator memandang
objek penelitiannya baik atau buruk.
·
Wajah mengkomunikasikan minat seseorang
kepada orang lain atau lingkungan.
·
Wajah mengkomunikasikan intensitas
keterlibatan dalam suatu situasi.
·
Wajah mengkomunikasikan tingkat
pengendalian individu terhadap pernyataannya
sendiri.
·
Wajah barangkali mengkomunikasikan
adanya atau kurangnya pengertian.
b.
Pesan gestural
Menunjukkan
gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasikan
berbagai makna. Menurut Galloway, pesan ini berfungsi untuk mengungkapkan:
Mendorong/membatasi.
Menyesuaikan/mempertentangkan.
Responsif/tak responsif.
Perasaan positif/negatif.
Memperhatikan/tidak memperhatikan.
Melancarkan/tidak reseptif.
Menyetujui/menolak.
Pesan gestural
yang mempertentangkan terjadi bila pesan gestural memberikan arti lain dari
pesan verbal atau pesan
lainnya. Pesan gestural tak responsif menunjukkan gestur yang yang tidak ada
kaitannya dengan pesan yang diresponnya. Pesan gestural negatif mengungkapkan
sikap dingin, merendahkan, atau menolak. Pesan gestural tak responsive
mengabaikan permintaan untuk bertindak.
c. Pesan postural
Berkaitan
dengan keseluruhan anggota badan. Mehrabian menyebutkan tiga makna yang dapat
disampaikan postur:
·
Immediacy
Merupakan
ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong kea rah lawan
bicara menunjukkan kesukaan atau penilaian positif.
·
Power
Mengungkapkan
status yang tinggi pada diri komunikator.
·
Responsiveness
Individu
mengkomunikasikannya bila ia bereaksi secara emosional pada lingkungan, baik
positif maupun negatif.
3.
Petunjuk Wajah
Diantara berbagai petunjuk non verbal, petunjuk fasial
adalah yang paling penting dalam mengenali perasaan persona stimuli. Ahli
komunikasi non verbal, Dale G. Leather (1976:21), menulis; “Wajah sudah lama
menjadi sumber informasi dalam komunikasi interpersonal. Inilah alat yang
sangat penting dalam menyampaikan makna.
Dalam beberapa detik ungkapan wajah dapat menggerakkan
kita ke puncak keputusan. Kita menelaah wajah rekan dan sahabat kita untuk perubahan-perubahan halus dan nuansa
makna dan pada gilirannya untuk menelaah kita”.
Walaupun petunjuk fasial dapat mengungkapkan emosi, tidak
semua orang mempersepsi
emosi itu dengan cermat. Ada yang sangat sensitive pada wajah, ada yang tidak.
Sekarang para
ahli psikologi sosial sudah menemukan ukuran kecermatan persepsi wajah itu
dengan tes yang disebut FMST-facial meaning sensitivity test (tes kepekaan
makna wajah). Dengan tes ini, kepekaan kita menangkap emosi pada wajah orang lain dapat dinilai skornya.
4.
Petunjuk Paralinguistik
Yang dimaksud paralinguistik ialah cara orang mengucapkan lambing-lambang verbal.
Jadi, jika petunjuk verbal menunjukkan ”aoa” yang diucapkan, petunjuk
paralinguistik mencerminkan bagaimana mengucapkannya. Ini meliputi
tinggi-rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal (dialek), dan interaksi
(perilaku ketika melakukan komunikasi atau obrolan).
Suara keras
akan dipersepsi marah atau menunjukkan hal yang sangat penting. Tempo bicara
yang lambat, ragu-ragu, dan tersendat-sendat, akan dipahami sebagai ungkapan
rendah diri atau kebodohan.
Dialek ”ug”
digunakan menentukan persepsi juga. Bila perilaku komunikasi (cara bicara)
dapat memberikan petunjuk tentang kepribadian persona stimuli, suara
mengungkapkan keadaan emosional.
Merupakan pesan
non-verbal yang
berhubungan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang
berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda. Hal-hal yang membedakan antara
lain : nada, kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme. Secara keseluruhan,
pesan paralinguistik merupakan alat yang paling cermat unuk menyampaikan
perasaan kita kepada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar